Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Apa makna Natal bagiku?

Saat ini adalah bulan Desember di tahun 2017. Sama seperti Desember-Desember sebelumnya, bulan Desember adalah bulan sibuk. Sebagai orang Kristen, setiap bulan Desember selalu ada kegiatan perayaan Natal di gereja. Bukan hanya satu kali, tapi beberapa kali. Entah itu natal komisi SM, Pemuda, gabungan dan umum. Belum lagi kalau dapat undangan natal dari beberapa gereja tetangga. Untuk yang terakhir ini, sibuk nya sedikit berbeda, sibuk memikirkan baju apa yang mau di pakai, sepatu mana yang harus disiapkan dan tas mana yang perlu di bawa. Mempersiapkan acara natal yang sukses (kata orang) tidak luput dari pengorbanan panitia yang bekerja keras. Tidak peduli, ketika pulang ke rumah membawa segala emosi yang di dapat dari rapat di gereja. Ketika perayaan natal tiba, hal yang pertama dipikirkan adalah bagaimana caranya agar tampil lebih dari yang lain, atau tampil beda. Entah itu lebih keren, lebih wow, lebih fenomenal. Ketika itu tercapai, maka rasa rasanya natal benar benar berkesa

Akhir Tahun di 2017

Ini bulan Desember, hampir di penghujung tahun. Kebiasaan mama adalah membuat kue tahun baru. Bagi saya, kegiatan membuat kue bukan hanya tentang terciptanya kue yang enak, lezat, cantik dan sebagai nya. Lebih dari itu, ada pelajaran yang di dapatkan. Setiap mama membuat kue, kami semua (papa kakak dan adik) pasti berkumpul di dapur, saat itulah semua cerita tertuang. Gelak tawa, diselingi nasehat papa, di tambah dengan alunan musik dari loudspeaker pink butut kepunyaan kakak. Segala penat benar tak terasa. Aku hanya sedang merindukan masa masa itu. Masa dimana kakak masih ikut dalam  pembagian tugas pembuatan kue, masa dimana papa ikut bergabung dekat tungku kayu api, masa masa dimana belanga hitam mama membuat kuku hitam. Aku hanya berfikir untuk 5 tahun ke depan. Akan seperti apa perjalanan hidup kami.  Apakah masih bisa bersama-sama layaknya dua tahun atau satu tahun yang lalu? Atau sudah terpisah-pisah masing2 dengan keluarga sendiri? Akan bagaimana kah keluarga kami kelak?

Berbeda ~

Hari ini 25 Desember 2017. Ada yang berbeda di natal tahun ini. Sejak dulu, natal selalu berlima, ada mama papa kakak dan adik. Kita berlima akan ke gereja bersama sama di malam natal. Bahkan masih sangat jelas diingatan ku, 3 tahun yang lalu kita mendapat doorprize paling banyak. Kita foto keluarga berhubung si mama telah belikan baju seragam keluarga. Lalu tahun ini, kakak sudah punya keluarga baru. Rasa rasanya seperti ada yang kurang. Padahal baru tahun lalu Kita masih foto bersama. Tahun ini papa juga tidak ke gereja, di malam natal. Seperti tanpa sukacita. Natal tidak lagi menjadi moment spesial. Aku hanya berharap, natal tahun depan kita bisa berfoto keluarga lagi. Bertujuh. Aminn

Hujan ~ Menunggu

Menunggu.. Hujan tersenyum di atas sana Banyak orang menunggu di kala hujan Menunggu hujan reda Menunggu genangan air surut Menunggu bus di depan warung warung kaki lima Menunggu jemputan dari kekasih Menunggu api hidup untuk menanak nasi Menunggu adik berhenti menangis Menunggu di balik kaca jendela kamar Menunggu kenangan bubar jalan dari pikiran yang kacau Yang pasti, hujan membuat semua orang menunggu Liria Lase, 03 Nov 2017 Pasar Usang

W a k t u ~

Kita seperti kehabisan waktu, padahal kita sendiri yang membuang buang waktu Kita sering dikejar kejar waktu Walau hakikatnya kita yang mestinya mengatur waktu Kita acap kali di jebak oleh waktu, merasa terlena dengan hal hal yang terjadi saat ini Sehingga masa depan tidak lagi diperhitungkan Kita tidak bisa berkompromi dengan waktu, kita hanya perlu menjadi pengatur waktu Berhati hatilah pada waktu Dia membuat kita terlena Liria Lase Air Tawar Barat, 10112017

Wacana Tanpa Tindakan Adalah Nol

Suatu ketika aku merasa menjadi orang yang tidak ada apa-apanya. Tidak punya ide apa-apa untuk melakukan apa-apa. Padahal nyatanya seselilingku sedang membutuhkan pertolongan. Aku hanya bisa diam menyaksikan dan menjadi penonton, padahal aku tau, aku adalah bagian dari mereka.  Dulu aku selalu menggema-gemakan untuk mengubah dunia, itu dulu ketika masa masa menjadi mahasiswa saja. Bagaimana caranya itu urusan nanti, yang penting saat itu adalah berpikir saja untuk dapat melakukan perubahan. Itu dulu sekali rasanya, padahal gelar sarjana baru dua tahun dipundak. Rasanya terlalu berat menerapkan materi manajemen sumber daya manusia yang dulu diajarkan oleh dosen terfavorit. Atau menerapkan ilmu kewirausahaan yang saya idolakan dulu. Nyatanya, sekedar wacana saja tanpa tindakan adalah nol. Aku hanya menjadi satu manusia yang hanya diam saat ini. Wacanaku yangberlembar lembar kertas terdahulu hanya menjadi coretan cakar ayam tanpa tindakan sedikit pun. JIka dulu pernah menjadi presi

Egois

Kau bukan lagi yang dulu. bukan lagi orang yang ku tuju dalam setiap harapan di masa nanti. Aku terlalu lelah dengan cara caramu. Setiap kali aku ingin kau ada, kau justru pergi. Ketika aku ingin kau menemani, kau malah memilih untuk tidak berada disini. Terlalu banyak hal baik yang ku lalui tanpamu. Semuanya berjalan dengan biasa biasa saja, seperti tanpa kekasih.  Jika nanti kita benar benar telah usai, ingatlah nasihatku ini. Egomu jangan lebih besar dibanding cintamu. Ego hanya akan membunuh perasaan perasaan halus nan elok. Ego memperburuk hatimu. Baiklah , mari kita perjelas. Kita ini apa dan sedang apa? Masih ada cinta atau hanya ego? Liria Lase 30 Oktober 2017, 23.52

Selasa, 24 Oktober 2017

Selasa kemarin, tepatnya adalah hari ulang tahun kelahiran saya yang ke 23. Pagi-pagi sekali saya bersujud syukur kepada Tuhan karena telah diberikan kehidupan yang baik hari demi hari. Saya juga bersyukur karena hingga di usia 23 tahun ini, saya masih bersama-sama dengan kedua orang tua saya. Mengenang kembali beberapa kejadian yang terjadi di waktu-waktu kemarin, membuat saya meneteskan air mata. Saya terharu karena Tuhan begitu baik dan telah memberikan saya kekuatan. Seperti biasa saya harus berangkat kerja jam 07.30 dengan target harus sampai di kantor jam 07.50. Dan berhasil, saya sampai di waktu yang tepat. Pekerjaan yang menumpuk harus segera saya selesaikan pagi itu. Sedang asik bekerja, tanpa terasa hari sudah menunjukkan pukul 10.35, HP saya berbunyi. Panggilan dari Papa. "Halo, ada dapat kabar dari rumah sakit?" "Tidak apa, apa ada kabar terbaru?" Saya baru ingat kalau ternyata keponakan saya yang paling kecil baru saja di larikan ke rumah sakit

Jangan Menjadi Orang Asing Bagiku

Jangan diam, kau seperti orang asing bagiku Sangat sulit untuk kupercaya tentang itu Bercerita sajalah tentang penatmu, tentang masalahmu, tentang ketakutanmu Tentang apa saja hal yang membuat harimu tidak baik Aku akan selalu mendengar, setidaknya kau tidak sendiri  Jangan tidak peduli, aku seperti di abaikan Maklumi saja kanak-kanak ku ini Aku sedang rindu menjadi kanak-kanak Aku harap kau menjadi dewasa ketika aku bertingkah kanak-kanak Aku ingin dirimu bertanya, cukup bertanya saja Jangan begini, hariku buruk karenamu Bukankah kita sedang dalam perjalanan menuju bersama? Jangan menjadi orang asing bagiku Liria Lase, 21 Oktober 2017 Pasar Usang

Tuhan Lebih Tau yang Terbaik untuk Kita

Tidak ada yang dapat menebak dengan pasti kehidupan seseorang. Jika saat ini susah, beberapa waktu ke depan bisa saja senang. Jika saat ini sedang gelisah mencari pekerjaan, bisa saja sepuluh tahun ke depan sudah di tempat kerja impian. Jika saat ini gagal mendapatkan beasiswa, bisa saja setahun ke depan telah di universitas idaman. Jika saat ini sedang galau perihal jodoh, mana tau dua tahun kedepan telah menikah dengan seseorang yg paling baik hatinya. Jika saat ini di pandang sebelah mata, bisa saja esok hari di puja puja oleh semua mata. Tidak ada yang bisa mengetahui perihal kehidupan manusia. Diri kita sendiri tidak pernah tau, kejadian-kejadian luar biasa apa yg akan terjadi dalam kehidupan kita kedepannya. Lalu bagaimana mungkin perkataan orang lain yang menghina kita, yang mengatakan bahwa kita tidak akan menjadi apa-apa nantinya, membuat kita down. Membunuh semangat dan mimpi-mimpi yang telah kita bangun sebelumnya. Tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan. Untuk

Surat Untuk Diriku di Masa Depan

Surat ini kutuliskan untuk diriku dimasa depan. Agar nanti aku tidak lupa diri. Hai diriku, selamat untuk usia yang membawamu mengenal banyak hal. Jangan lupa tentang masa kecilmu yang berlari-lari di pematang sawah dan mencari kayu bakar. Perlu kuingatkan hal ini padamu, supaya kamu tidak menjadi angkuh. Hai diriku, ketika menulis surat ini aku sedang membayangkan diriku sedang berdiri di depan kelas, membagi setiap hal yang bisa kubagi kepada mahasiswa-mahasiswa beruntung. Kau sendiri paham, cita-citaku adalah menjadi seorang dosen. Aku tidak tau takdir seperti apa yang disuratkan Tuhan padaku. Saat ini aku sedang bermimpi tentang itu. Hai diriku, masa kecilmu bahagia. Jadi jangan pernah sakiti orang lain. Semua cinta yang kau dapatkan melalui celotehan ibu dan nasehat bapak, kuharap kau bagi untuk orang-orang di sekitarmu. Semoga engkau bersedia rendah hati agar cinta selalu mengelilingimu. Hai diriku, apakah saat ini kau sedang merindukan ibu dan bapak? Ketika surat

JODOH

"Aku bisa apa Naya? Orang tuamu sudah menerima lamaran Edo untukmu. Tolong kamu jelaskan kita ini sedang apa? Dua tahun bukan waktu yang sebentar untuk bersama" "Bram, aku sudah sangat bersabar menunggu kepastian darimu. Berulang kali aku bertanya kapan datang bertemu dengan orang tua ku, ternyata kamu tak cukup nyali untuk itu? Aku ini perempuan, dua tahun bersama artinya kau sudah mengenal ku dengan cukup. Lalu kau hanya menyanggupiku sebatas pacar. Aku ini perempuan, aku ingin kepastian darimu" "Bahasa apalagi yang harus kuucapkan padamu Nay? Aku akan datang kepada orang tuamu jika waktunya sudah tepat. Aku janji untuk itu" "Waktu yang tepat menurutmu, bukan menurut ku. Hubungan itu berdua Bram, bukan sendiri. Aku tak tau kapan waktu yang tepat menurutmu itu. Aku rasa ini memang jalan terbaik untuk hubungan ini. Jangan ada kata kita lagi. Aku sudah cukup sabar menunggu Bram. Terima kasih untuk cinta terbaik darimu" "Nay, kamu mas

Sudah Kenyang dengan Abaimu

Bolehkah aku merasa bosan ketika kau sedang cinta cintanya? Seperti hal yang sama kau lakukan padaku dulu. Tidak kau balas pesanku, jika pun kaubalas hanya sekali sehari ketika malam saja dan itu dengan obrolan sangat singkat. Bukannya balas dendam mas, aku hanya ingin memberitahumu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu. Lalu setelahnya kau katakan sedang bosan padaku. Terlalu jujur memang. Aku suka kejujuranmu. Tapi bukan berarti aku bahagia mempunyai kekasih yang sejujur dirimu. Jika bosan, maka tinggalkan saja. Jangan lagi kau beri cinta untuk orang yang membuatmu bosan. Aku takut jika suatu masa nanti kau bosan lagi, lalu setelah itu kau cinta lagi, bosan lagi, cinta lagi. Seperti sebuah lagu dari dari Rio Febrian – Jenuh. Hal yang wajar memang akan ada rasa jenuh dalam kita. Tapi aku berharap jangan menyakitiku dengan rasa rasa itu. Jika aku jenuh, aku memilih untuk mengingat lagi masa-masa dulu yang jauh dari kata jenuh. Tapi kamu lebih memilih abai padaku. Sebelumnya k

Kenangan Bisa Hadir Melalui Lagu

Mendengarkan sebuah lagu adalah hal yang menyenangkan hampir bagi semua orang. Apalagi jika lagu yang kita dengarkan sesuai dengan selera musik yang kita sukai. Seperti saya yang pecinta musik pop dan juga genre musik raggae. Disamping musik itu menyenangkan, akan ada suatu lagu yang ketika kita dengarkan seolah olah kita kembali kemasa lalu. Maksudnya begini : Ketika dulu saat masih semester satu, ketika itu saya kos dan tidak tinggal bersama orang tua. Ketika kuliah umum bahasa Inggris, dosen saya yang bernama pak Indra memberi tugas agar mendengarkan lagu "Maywood - Mother How Are You Today". Dari lagu tersebut pak Indra memberikan kuis kepada kami. Karena lirik dan irama lagunya bagus, saya dan teman-teman kos mendengarkan lagu itu hampir setiap hari. Karena kami anak kuliahan rata-rata adalah anak kos dan jauh dari orang tua, kami langsung jatuh cinta dengan lagu ini. Itu lagu bahasa Inggris kedua yang bisa saya hafal liriknya full setelah lagu Happy Birthday :P Tadi

Jangan Lupa Bahagia

Selamat pagi Apa kabar mu? Masih betah dengan sibuk sibukmu? Ahaa, aku yakin kau masih sangat sibuk  Mencari harta, mencari tahta, mencari fana Teruskanlah, aku hanya akan mengamatimu Selamat sibuk untuk hari ini Tanpa jeda, tanpa spasi, tanpa rehat Siang adalah siang, malam adalah siang Masing kurangkah waktu yang kau butuhkan? Selamat menikmati hidup Mungkin saja kau sedang bahagia dengan sibukmu Aku harap tidak ada penyesalan dengan prinsipmu Jangan lupa bahagia Liria Lase Pasar Usang, 22 Juli 2017

Jika Aku Laki Laki

Jika aku laki laki Kakiku akan mengembara jauh jauh dan sangat jauh Jika aku laki laki Akan ku temukan bahagiaku dimana mana Jika aku laki laki Akan ku jejaki puncak gunung tertinggi Jika aku laki laki Akan ku jelajah hutan rimba di sana Jika aku laki laki Akan ku selam laut laut di samudra Jika aku laki laki. .

Pa, boleh kududuk di sampingmu?

Pa, boleh kududuk di sampingmu? Telah ku buatkan segelas kopi hitam, segeralah minum selagi masih panas Barangkali penatmu bisa berkurang dari kopi buatanku Pa, ceritakan padaku sekuatnya apa cangkul yang kau ayun Hingga tangan mu kasar bagini Aku ingin mendengar cerita cerita tentang padi kita yang menguning, tentang jagung yang subur Pa, bagaimana caranya menjadi sekuat engkau? Dalam peluh dan lelah kau mampu tersenyum Di bawah matahari siang kau masih ayunkan cangkulmu Hari sudah malam pa, beristirahatlah Semoga Tuhan selalu memberkati Liria Lase Pasar Usang, 19 Juli 2017 20.05

Matahari, Gerimis dan Pelagi di Selasa Pagi

Selasa pagi.. Matahari, gerimis dan pelangi tebar pesona padaku Tau sekali aku sangat suka mereka Mantel biru setengah butut kubiarkan di dalam jok motor Aku benar-benar tidak butuh mantel saat ini Aku ingin menikmati setiap tetes gerimis yang jatuh Juga cahaya matahari pagi yang orange muda Juga pelangi setengah lingkaran Pagi yang sangat indah pikirku Siul siul kecil menemani perjalanan menuju kantor Ada bahagia, ada senyum, ada ketenangan Terima kasih untuk selasa pagi yang Indah, Tuhan Liria Lase Pasar Usang, 18 Juli 2017

Perihal Kamu

Aku lebih baik membungkam mulutku, dari pada mengatakan pada mereka bahwa aku tidak mencintaimu. Jelas jelas ini cinta, tapi mereka memaksa ku untuk mengakui bahwa aku sedang ditipu olehmu. Aku tidak percaya mereka, namun aku juga tidak mampu mempercayai diriku yang sekarang ini seperti orang gila karenamu. Sepertinya hanya kamu yang bisa menjelaskan perihal apa yang sedang terjadi diantara kita. Aku dan mereka sedang membutuhkan jujur dari dalam hatimu. Agar aku dapat menjelaskan pada mereka bahwa ini adalah cinta. Perlahan ketika aku semakin mencari-cari jawaban untuk semua pertanyaanku dan pertanyaan mereka. Aku mendapati diri semakin jatuh ke dalam hidupmu. Oh, aku salah, aku harus semakin bergantung padamu. Aku semakin tidak mempercayai diriku. Aku tidak lagi menjadi diriku sendiri. Dan aku kehilangan orang-orang yang peduli padaku. Ternyata waktu menjelaskan semuanya. Tidak perlu menunggu jujurmu, aku semakin mengerti mengapa orang orangku memaksa aku untuk menjauh darim

Generasi Millenium

Waktu dapat menggulir kita. Orang-orang baru dengan kepintaran baru bisa saja menyingkirkan kita.  Jika tidak berbenah ya bisa kalah. Generasi  Alpha lahir dengan keadaan semuanya serba instan, serba canggih, serba ada untuk kelangsungan hidup dan serba menggunakan intelektual. Apa kabar dengan generasi Baby Boomer? Atau generasi Millenium? Tidak tepat rasanya jika setiap generasi dibandingkan hanya untuk mendapatkan nilai. Ada generasi Baby Boomer, generasi  X, generasi Y, generasi Z dan sekarang adalah generasi Alpha. Semuanya mempunyai keunggulan masing-masing, sepaket dengan kekurangannya. Menyadari itu, artinya kita ini terkotak kotak dari pandangan generasi tahun lahir.  Kita harus belajar agar bisa menyesuaikan diri dengan masing-masing generasi yang pasti akan selalu berhubungan dengan keseharian kita. Saya di generasi Millenium merasakan perbedaan yang cukup banyak dengan generasi Z. Di beberapa organisasi yang saya ikuti, generasi Z terlihat lebih kritis, namun rasa sim

Hidup atau Bermain?

Setiap hari, ketika bangun dari tempat tidur hal yang seharusnya dilakukan adalah bersyukur dan berdoa. Bersyukur atas pertolongan Tuhan selama satu malam, dan berdoa untuk semua aktivitas dari pagi sampai malam menyambut kita kembali. Kenyataan yang sering terjadi adalah kita lupa untuk melakukan dua hal penting itu. Bangun dengan tergesa-gesa, melakukan rutinitas diawali dengan terburu-buru. Ditambah jika kita adalah tipe yang susah bangun pagi, rasanya ingin berkurung saja di dalam selimut. Namun, hidup mengharuskan kita untuk bangun, melakukan aktivitas, bertemu dengan orang-orang sekitar atau melakukan hal apapun yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Manusia adalah mahkluk hidup, jika menilai kata “hidup” yang artinya bergerak ( kamus KBBI ).  Sudah jelas bahwa sebagai mahkluk hidup, kita perlu bergerak agar tetap dikatakan hidup. Pagi ini, iseng-iseng saya membuka Google dan melakukan pencarian informasi dengan kata kunci “hidup adalah”... yang saya temukan, hidu

Aku Mencemburui Sibukmu

Maaf, seringkali rinduku terungkap dalam cemburu, Aku mencemburui sibuk-sibukmu Aku rindu waktu-waktu bersama denganmu Aku ingin menjadi rutinitas dalam hidupmu Maaf, Sibukmu membunuhku Membunuh perasaan dan harapan-harapan indah  yang ku hayalkan dulu Ketika pagi datang, Aku selalu takut untuk menerima kenyataan Kau yang sibuk kembali Hingga malam menjadi larut Kau masih menjadi orang tak peduli Menurutmu apa yang akan terjadi sepuluh atau dua puluh tahun ke depan? Sibukmu akan membuatmu kesepian Dan jika terus berlanjut, kupastikan aku tak ada lagi dalam hidupmu Pagi ini kuharap sibukmu adalah bersamaku Bukan dengan rutinitas yang tanpa aku Pasar Usang, Juli, 2017

Cerdiklah Seperti Ular dan Tulus Seperti Merpati - Matius

Seseorang pernah berkata “Jangan terlalu baik sama orang, nanti kamu bisa di anggap bodoh. Kamu tau kan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Sampai sekarang kata-kata dan ucapannya selalu teringat oleh saya ketika saya melakukan sesuatu kepada orang lain. Saya membenarkan perkataannya, namun untuk satu poin tentang kebaikan saya tidak setuju. Berbuat baik pada orang lain harus tetap dilakukan dilakukan. Tentang kadar berlebihan atau tidak, itu tergantung dari orang lain yang menanggapi. Ketika kita melakukan kebaikan kepada orang lain dengan tulus dan ikhlas, tanpa berpikir akan ada imbalan yang kita terima dari orang tersebut, maka kita sudah melakukan hal baik. Aku juga tidak tau, apakah ada kadar berlebihan untuk berbuat baik pada orang lain? Apakah ketika kita benar-benar berkorban untuk orang lain itu dapat di nilai berlebihan? Atau ketika kita rela sakit demi orang lain itu dianggap berlebihan? Atau ketika kebahagiaan orang lain yang menjadi prioritas kita itu dianggap s

Dimana ada Kedamaian?

Dimana ada kedamaian? Kami sedang ada di bumi, adakah kedamaian disini? Setiap pagi ketika membuka televisi, ada berita teror dimana-mana Siang-siang buka televisi, ada berita tentang perceraian Sore sore buka televisi, ada berita  perperangan Malam-malam buka televisi, ada berita tentang perudungan Tengah malam buka televisi,  ada berita pembunuhan  Setiap waktu ketidakdamaian berputar-putar tepat di depan mata Di setiap detik waktu yang berlalu selalu ada air mata, Entah disini disamping rumah kami, Atau disana dekat kota Seribu Atau dimana saja yang ada manusia Ada darah dan air mata yang tidak sebanding dengan tawa Dimana ada kedamaian? Pasar Usang, 2017

Tidak Ada yang Sempurna

Siapa lah aku yang berhak menjudge seseorang benar atau salah? Siapalah aku yang berhak menghakimi orang lain? Siapalah aku yang berhak menertawakan sesama? Siapalah aku yang berhak memberi cibiran? Manusia tetaplah manusia, hitam putih baik buruk pasti ada dalam dirinya. Ada yg malang, ketika buruknya terlanjur tampak ke permukaan. Ada yg beruntung ketika sisi baiknya yg terlihat. Ada yang buruknya telah lama sekali tampak, hingga merasa dilupakan oleh orang. Ada yang buruknya  suatu saat nanti akan tampak. Hitam putih kehidupan pasti ada di sepanjang usia. Namun usaha untuk memperkecil kemungkinan agar hitam tidak menonjol adalah pilihan masing-masing.   Dan usaha untuk memperbesar putih adalah usaha ekstra yang membutuhkan kesabaran, kedewasaan diri, penguasaan diri yang baik dan kasih terhadap sesama. Siapalah aku yang berhak melempar batu kepada sesama? Sedangkan ketika orang lain melihat buruk ku, aku sengaja menyembunyikannya di balik topeng topeng yang ku beli dari pasar

Tuhan Tidak Menghukumku Kali Ini

Aku jarang sekali merasa sedih. Mungkin Tuhan memberikan aku hati yang tegar, karena Tuhan mempunyai rencana-rencana besar dalam hidupku. Ketika ayah meninggal, aku tidak merasakan sedih apapun. Saat itu usiaku masih sekitar 3 tahun kata ibu. Juga ketika ibu meninggal tepat di bulan kelahiranku 14 tahun yang lalu, aku juga tidak sesedih ini. Padahal waktu itu aku sudah berusia 14 tahun. Juga ketika aku dinyatakan tidak lulus Ujian Akhir SD, aku juga tidak sesedih ini. Rasanya kali ini hancur yang benar hancur aku rasakan. Kehidupan seperti tanpa arti, rasanya ingin aku mencair bersama air, mengalir, terpecah pecah dan terbawa kemana saja sesuka arus. Ku ingin seperti air saja. Aku menyesali semua kejadian yang menimpa hidupku, sejak kecil hingga saat ini usiaku 28 tahun. Rasanya hidup adalah hukuman. Ayahku meninggal dunia ketika aku masih sangat kecil, bahkan untuk memanggil ayah saja masih terbata-bata saat itu. Aku tidak bisa menggambarkan bagaimana sosok ayah dalam hidupku. Ay